Tegal – Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal menggelar Seminar Nasional Pendidikan yang bertajuk “Merancang Pembelajaran yang Kreatif dan Menumbuhkan” pada Jumat, 21 Februari 2025. Seminar ini merupakan bagian dari Festival PGMI IBN Tegal 2025.
Seminar ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan pakar pendidikan sebagai pembicara, antara lain:
- DR. Saepudin, MA, Rektor Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal-IBN Tegal.
- DR. Abdul Kholik, S.H, M.Si, Anggota DPD RI Dapil Jawa Tengah/Ketua PPUU DPD RI.
- DR. Syamsul Falah S.Pd.I.MHI, Kepala Lembaga Pengembangan Praktikum di IBN Tegal.
- Muhammad Dhofier, Pemerhati Pendidikan Nasional dan Parenting.
Seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para peserta mengenai cara merancang pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta menumbuhkan karakter positif pada peserta didik.
Seminar ini terbuka untuk umum, khususnya para pendidik, mahasiswa, dan pemerhati pendidikan.
Seminar ini bukan sekadar ajang transfer ilmu, tetapi juga wadah untuk berdiskusi, bertukar ide, dan menemukan solusi atas tantangan pendidikan saat ini. Para peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang Strategi Pembelajaran Inovatif, berbagi metode dan teknik pembelajaran yang menarik, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik di era digital.
Menurut Rektor IBN Tegal, DR. Saepudin, MA, seminar ini bertujuan untuk menumbuhkan potensi dari setiap individu, khususnya para pendidik, mahasiswa, dan pemerhati pendidikan.
“Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi yang luar biasa. Melalui seminar ini, kami ingin memberikan wadah bagi para peserta untuk mengembangkan potensi mereka melalui pembelajaran yang kreatif dan inovatif,” ujar DR. Saepudin, MA.
Menurut DR. Syamsul Falah S.Pd.I.MHI, Kepala Lembaga Pengembangan Praktikum di IBN Tegal, salah satu masalah yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan adalah siswa yang mengantuk saat pembelajaran.
“Banyak siswa yang mengantuk saat pembelajaran, dan salah satu penyebab utamanya adalah guru yang kurang kreatif dalam memberikan pembelajaran,” ujar DR. Syamsul Falah S.Pd.I.MHI.
Menurut Muhammad Dhofier, Pemerhati Pendidikan Nasional dan Parenting, salah satu masalah utama yang menyebabkan guru kurang kreatif dalam memberikan pembelajaran adalah minimnya budaya membaca.
“Guru yang kurang membaca akan kesulitan untuk menemukan ide-ide baru dan metode pembelajaran yang inovatif,” ujar Muhammad Dhofier.
Menurut Kaprodi PAI IBN Tegal, Mokhamad Miftakhul Ulum, seminar ini memiliki peran penting dalam menunjang poin akreditasi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
“Seminar ini merupakan salah satu upaya kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan PGMI, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada akreditasi program studi,” ujar Mokhamad Miftakhul Ulum dalam sambutannya.